Dan aku selalu lega kala gerimis tiba,
Imajiku bebas bermain lewat rintik yang tertangkap mata dan telingaku,
Lantas tak ada yang melarangku,
Mengeja garis-garis gerimis menjadi bayangmu,
Mereka-reka terpaan angin menjadi gerak tubuhmu,
Menerka-nerka cipratan air menjadi suaramu,
hingga aku melihat, mendengar dan bertemu
... menjelma gerimis.
Semarang, 10.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar