Kutengok tiap relung singgahku lalu
Sejeda nafas, walau sebatas melirik
Garis yang tergarisi tapakku
Kiri, seteguk ludah yang kadang membuat mual perutku
Itu fatamorgana namun pernah nyata
Kanan, setetes air merembes celah kulit pipi
Itu bayang merupa namun pernah dirasa
Tiap kali tengokan, senada di garis yang sama
Lalu kapan relung terakhirku?
Dan itu…
Semarang, November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar